Hendri Kampai: Tes Kesehatan Gratis vs. Perawatan Gratis: Gimmick atau Kebutuhan?

    Hendri Kampai: Tes Kesehatan Gratis vs. Perawatan Gratis: Gimmick atau Kebutuhan?

    KESEHATAN - Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pemerintah daerah, lembaga sosial, dan perusahaan swasta mengadakan program Tes Kesehatan Gratis bagi masyarakat. Mulai dari pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, hingga skrining penyakit tertentu seperti diabetes atau hipertensi. Namun, apakah ini benar-benar upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, atau hanya sekadar gimmick pencitraan? Jika memang niatnya untuk menyehatkan rakyat, mengapa tidak sekaligus menggratiskan semua layanan kesehatan?

    Tes Kesehatan Gratis: Langkah Awal atau Sekadar Formalitas?
    Program tes kesehatan gratis memang membantu masyarakat dalam mendeteksi penyakit sejak dini. Tetapi, pertanyaan mendasarnya adalah: lalu apa? Jika seseorang ternyata memiliki tekanan darah tinggi atau kadar gula yang berlebih, langkah selanjutnya apa? Apakah mereka bisa langsung mendapatkan pengobatan secara gratis? Ataukah mereka hanya diberi tahu, lalu dibiarkan mencari pengobatan sendiri yang harganya bisa sangat mahal?

    Banyak masyarakat yang menghadiri tes kesehatan gratis berharap mendapatkan solusi nyata. Namun, yang sering terjadi adalah mereka hanya mendapatkan hasil pemeriksaan tanpa tindak lanjut yang jelas. Jika tes kesehatan ini tidak disertai dengan akses ke layanan medis yang terjangkau atau bahkan gratis, maka manfaatnya menjadi sangat terbatas. Bahkan, bagi sebagian orang, tes semacam ini hanya menambah beban pikiran karena mengetahui kondisi kesehatannya tetapi tidak mampu membayar pengobatan yang diperlukan.

    Mengapa Tidak Sekalian Menggratiskan Layanan Kesehatan?
    Jika niatnya benar-benar untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, maka bukan hanya tes kesehatan yang harus digratiskan, tetapi juga pengobatan dan perawatannya. Ini bukan sekadar idealisme kosong. Banyak negara sudah menerapkan sistem layanan kesehatan universal di mana masyarakat mendapatkan akses ke perawatan medis tanpa harus khawatir dengan biaya yang mahal.

    Di Indonesia, program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memang sudah berjalan melalui BPJS Kesehatan, tetapi masih banyak kendala yang membuat masyarakat tidak sepenuhnya merasakan manfaatnya. Mulai dari birokrasi yang rumit, antrean panjang di rumah sakit, hingga beberapa prosedur yang tetap membutuhkan biaya tambahan. Jika layanan kesehatan benar-benar digratiskan tanpa syarat yang berbelit, maka rakyat akan lebih mudah mendapatkan perawatan tanpa takut terbebani biaya.

    Antara Kesehatan dan Pencitraan
    Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak program tes kesehatan gratis yang dilakukan sebagai bagian dari strategi pencitraan politik. Saat menjelang pemilu, program seperti ini sering digunakan untuk menarik perhatian masyarakat. Namun, tanpa adanya kesinambungan dalam pelayanan kesehatan yang lebih luas, maka program tersebut hanya menjadi acara seremonial tanpa dampak nyata.

    Jika seorang pemimpin atau institusi benar-benar peduli dengan kesehatan rakyat, maka seharusnya mereka memperjuangkan sistem layanan kesehatan yang komprehensif, bukan hanya memberikan tes kesehatan gratis sebagai pencitraan semata. Kesehatan adalah hak dasar, bukan barang mewah yang hanya bisa diakses oleh mereka yang mampu.

    Kesimpulan
    Tes kesehatan gratis memang baik, tetapi tidak cukup. Jika pemerintah ingin benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat,  layanan kesehatan secara keseluruhan harus dibuat gratis dan mudah diakses. Tanpa itu, program seperti ini hanya akan menjadi simbol pencitraan politik yang tidak memberikan solusi nyata. Jika kesehatan masyarakat adalah prioritas, maka tidak ada alasan untuk menahan akses pengobatan yang layak bagi semua orang.

    HhhJakarta, 16 Februari 2025
    Hendri Kampai
    Ketua Umum Jurnalis Nasional Indonesia/JNI/Akademisi

    tes kesehatan gratis perawatan kesehatan gratis gimmick pencitraan tes kesehatan gratis perawatan kesehatan gratis gimmick pencitraan tes kesehatan gratis perawatan kesehatan gratis gimmick pencitraan
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    PERS.CO.ID: Jaringan Media Jurnalis Independen

    Artikel Berikutnya

    Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Pemerintah

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Bupati Asahan Buka Rakorpem Bulan Januari 2025
    Hendri Kampai: Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Harusnya Bisa Gratis
    Wamen Transmigrasi Ajak Pemuda Ikut Program Transmigrasi Patriot 

    Ikuti Kami